Wednesday, August 24, 2005

OSKM

OSKM, Orientasi Studi Keluarga Mahasiswa ITB. Sebuah kaderisasi massal yang ditujukan untuk semua mahasiswa baru ITB yang diadakan oleh Keluarga Mahasiswa ITB. KM ITB, jika di universitas lain mungkin lebih dikenal dengan sebuatan BEM.
Sejak kuliah sampai sekarang, penulis telah mengalami atau paling tidak melihat 4 OSKM. OSKM 2002, penulis sebagai peserta. OSKM 2003, penulis hanya sebagai penonton. OSKM 2003 penulis ditunjuk menjadi mentor agama. Dan yang terakhir ini, OSKM 2005, peran penulis seperti OSKM 2004. Dan kalau tidak terjadi apa-apa, maka penulis akan masih melihat OSKM 2006 tahun depan.
Sebuah acara yang tiap awal tahun menghabiskan begitu banyak energi. Jumlah panitia yang ratusan, kemudian dana yang dikeluarkan tidak bisa dikatakan sedikit. Bayangkan saja. Jumlah peserta OSKM sekitar 2000 orang, dan setiap hari pihak panitia OSKM menanggung makan siang peserta (plus panitia). Nah kalau setiap bungkus berharga Rp 3000 maka dana yang harus dikeluarkan berapa. Belum lagi untuk logistik, obat-obatan dan sebagainya. Meskipun penulis tidak mempunyai data yang tepat berapa jumlah dana yang dihabiskan untuk OSKM tahun ini.
OSKM mungkin dipandang sebagai ospek sebagaimana yang ada di kampus lain. Mungkin benar, mungkin juga tidak. Yang jelas sejak 2002, OSKM merupakan acara yang legal, dalam artian diketahui, disetujui dan didukung oleh pihak rektorat. Terlepas dari seperti apa pelaksanaannya.
OSKM merupakan sebuah proses kaderisasi. Mengenalkan mahasiswa baru kepada dunia kemahasiswaan dan kampus. Sebagai upaya kaderisasi, tentu saja ada nilai-nilai yang ingin disampaikan pada manusia yang dikader. Melihat pelaksanaan 4 OSKM ini, penulis melihat bahwa nilai yang disampaikan tidak berbeda jauh, mungkin hanya berbeda pada titik tekan. Melihat potensi diri sebagai mahasiswa, lalu mencoba mengenali masalah yang ada di masyarakat sekitar, kemudian melakukan kontribusi nyata untuk menyelesaikan masalah yang ada. Mungkin begitu yang penulis kenali tentang materi OSKM. Intinya kontribusi.
Satu hal yang unik dari OSKM adalah seremoni pembukaan dan penutupan. Mungkin kalau dilihat seperti pasukan perang yang ada di film kolosal. Bayangkan saja, 2000an orang berkumpul di satu tempat, ditambah panitia OSKM yang sebagian membawa panji-panji dan bendera. Sang komandan lapangan yang berteriak di depan peserta. Lalu diiringi dengan dentuman musik instrumen, biasanya karangan Kitaro atau musik instrumen lainnya. Penampilan akustik yang membawakan lagu kampus, Mentari dan lagu kampus lainnya.
Semoga dengan OSKM yang menghabiskan begitu banyak energi tersebut mampu membangkitkan kesadaran mahasiswa ITB tentang keberadaannya di tengah masyarakat dan atas kewajibannya untuk memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat. Semoga...
Untuk Tuhan, bangsa dan almamater. Merdeka !!!!

No comments: