Tuesday, September 13, 2005

Ajug2 di perayaan 17 Agustus

Semalam, ya benar-benar semalam kami serumah keluar tepatnya ke pelataran gedung GSG RW yang letaknya sekitar 20 an meter dari rumah kami. Awalnya iseng-iseng ingin melihat bunyi 'ajug2' yang cukup memekakkan telinga itu. Karena pas di rumah ada kamera pinjaman (yang belum dikembalikan) makanya saya iseng-iseng membawanya serta.

Ternyata bunyi 'ajug2' itu berasal dari sebuah panggung yang ceritanya dibangun untuk menutup rangkaian acara 17 Agustus-an RW. Nah lho kok malah bikin panggung bukannya lebih enak bikin syukuran trus makan-makan atau bagi-bagi makanan ke warga (itu pendapat saya :p).

Ceritanya lagi, di panggung itu diisi oleh beberapa band yang hampir semuanya membawakan lagu rock alias keras. Mana suaranya keras sember gak jelas, sound systemnya nggak begitu bagus plus lagunya juga nggak kenal. Kenalpun lagunya, vokalisnya juga suara nggak ada yang bagus. Dengan tidak bermaksud menghina siapapun.

Nah ceritanya lagi, kamera yang dibawa itu sempat merekam beberapa kejadian yang nggak penting. Tapi yang paling bagus kira-kira saat nge-shoot anak kecil yang lagi makan jagung bakar. Trus berhenti ngambil gambarnya waktu anak kecil itu ndeketin ibunya. Tuh kan nggak ada rekaman yang penting.

Setelah merasakan mual karena nggak tahan dengan suara yang sangat keras itu ditambah baterai kamera juga hampir habis, kamipun pulang. Nggak tahu jelas berapa desibel kira-kira yang berhasil dikeluarkan oleh sound system panggung itu. Tapi sih kira-kira nyampe 120 dB lah. Kalo punya sound level meter mungkin bisa tahu hehe...

Sampai jam 12, bunyi 'ajug2'nya masih ada. Itupun yang membuat saya nggak bisa cepat tidur. Nah nggak tahu jam berapa tepatnya, karena kamar saya sudah gelap siap-siap tidur, akhirnya 'ajug2' itu berhenti juga. Saya bisa merasakan ketenangan malamnya yang sengaja diciptakanNya untuk manusia beristirahat.

Ngomong2 soal 17 Agustus-an, yang paling ingat itu pas jaman Kemerdekaan Emas tahun 1995. Waktu itu dapat hadiah (lupa hadiahnya apaan, kalo gak salah buku deh), karena tim bola saya dapat juara 2 tingkat RT. Lumayan waktu itu jadi defender tangguh. Nah perasaan beda banget deh sama yang saya alami semalam. Kalo di kampung saya sono, 17 an itu biasanya ya standar lomba-lomba lah sebangsa balap karung etc. Trus biasanya ibu2 buat makanan yang ntar dikumpulin di kepala RT trus bikin syukuran. Bisa juga gerak jalan atau kerja bakti bersih desa. Tapi yang jelas nggak ada (atau belum ada ya???) yang namanya 'ajug2' kayak semalam.

Ya kalau saya yang sudah beranjak tua ini hanya bisa memandang dari kejauhan saja. Berharap perayaan 17 Agustus benar-benar menjadi momen untuk mengenang saudara-saudara kita dahulu yang mempunyai andil dalam perjuangan kemerdekaan. Yang jelas enakan gak pake ajug2....

No comments: