Ada seseorang yang bercerita bahwa dia sangat pelupa. Kejadian yang baru lewat saja kadang tidak bisa diingatnya. Apalagi untuk hal-hal yang sepele seperti tadi mandi pakai sabun apa atau makan pakai lauk apa. Dan parahnya lagi orang ini tidak pernah memperhatikan sekelilingnya.
Masa kecilnya pun tidak pernah dia ingat. Ditambah tidak ada alat yang mengabadikan ingatannya itu paling-paling hanya beberapa lembar foto dan mengandalkan riwayat yang disampaikan bundanya. Kejadian yang paling diingatnya mungkin adalah saat dia mengadu pelipisnya dengan bibir selokan yang mengakibatkan dia masuk UGD dan ditertawakan dokternya.
Masa SD juga masih tidak terlalu jelas. Hanya ingat masa sekolah yang tiap harinya berlari-lari lalu ikut bimbingan guru untuk cerdas cermat bla bla bla.
Kemudian SMP sudah mulai dilupakan juga. Mungkin hanya tersadar bahwa saat itu dia menjadi orang yang sangat pendiam lalu ada seorang perempuan yang dekat dengannya dan perempuan itulah yang menjadi cinta pertamanya.
Lalu SMA masa yang sangat mengambang, membingungkan baginya. Meloncat dari satu area ke area lain. Menghancurkan beberapa kali hati perempuan yang dia cintai karena tersadar bahwa itu bukan jalannya. Meskipun cara yang dia pakai sangat buruk.
Masuk ke masa kuliah, masih tidak jauh berbeda. Masih mengambang. Bahkan dicurigai, dia tidak bisa mengingat kejadian karena kepribadiannya terpecah. Gawat. Otaknya semakin mengarah ke arah kriminal dan kelicikan.
Tapi sekarang, percayalah, dia semakin baik. Dia mulai bisa memperhatikan sekelilingnya. Dia sadar bahwa dia ada dan begitu juga sekelilingnya. Dia sadar dia hidup bukan untuk dirinya saja. Dia sadar bahwa hidup terlalu berharga untuk dinikmati dengan kesendirian yang bodoh. Dia sadar bahwa ada banyak hati yang harus di sentuh. Dan dia sadar bahwa hidupnya lebih bermakna.
Aku hanya bisa berdoa untuknya semoga dia tetap dalam keadaannya yang sekarang dan akan jauh lebih baik dari keadaannya sekarang ini.
No comments:
Post a Comment