Tuesday, June 20, 2006

Contre-jour


Kontras. Beda. Kadang itu yang sering kita butuhkan dalam hidup ini. Pernah mendengar daerah abu-abu? Daerah yang bukan hitam, tapi putihpun bukan. Daerah peleburan antara dua hal yang sebetulnya berbeda. Gradasi warna menyebabkan kita tidak merasakan perbedaan yang jelas antara keduanya. Mata kita terlalu terpana dengan kelembutan halus yang berubah pelan antara hitam dan putih.

Dunia tidak seperti bilangan biner dimana nol dan satu dapat dibedakan dengan sangat jelas. Dunia seperti sebuah palet dimana setiap warna bisa tumpah ruah di atasnya, bercampur dengan warna yang lain dan meninggalkan jejak warna murninya. Warna yang terkadang menjadi sangat indah tetapi sering juga menipu.

Beruntunglah orang-orang yang bisa membedakan berbagai macam warna yang berbaur di kanvas dunia ini. Beruntunglah orang-orang yang mampu memilah satu warna dari jutaan warna yang lain dan mencerap warna yang benar-benar baik baginya dan murni. Beruntunglah orang-orang yang dikelilingi oleh orang-orang yang mampu menyaring dan menyuling setetes tinta menjadi setetes air murni yang menyegarkan. Beruntunglah orang-orang yang mempunyai warna yang tegas dan mampu mewarnai yang lain dengan kemurnian warnanya itu.

Ah, andai dunia ini hanya hitam dan putih. Tapi tidak.....

Tidak semudah itu menciptakan kontras yang kuat antara hitam dan putih, terang dan gelap.

2 comments:

Anonymous said...

Item, putih, abu2, cokelat, merah, orens, kuning, ijo, biru, ungu, dsb.
Warna primer, sekunder, gradasi, apapapun...
aku mencintai semua warna itu.

Karena aku melihat semua itu dalam hidup.
Pasti, selalu, ada warna dalam hidup siapapun.

Termasuk hidupku.

Dan aku hidup,
salah satunya karena ada warna.

-Heidy-

Anonymous said...

foto apaan tuh bos?
patung ya?
atau....???!@$#$@@