Thursday, February 14, 2008

Human brain & women stuff

Catatan : dalam tulisan berikut terdapat merek-merek yang sengaja disebut untuk menyederhanakan isi tulisan.

Apa yang anda pikirkan saat seorang kasir yang sedang merekapitulasi barang belanjaan anda berkata : "Pampers-nya gak sekalian, Pak?". Padahal saya tidak sedang membutuhkan popok bayi, belum mempunyai bayi dan tidak sedang berinteraksi dengan bayi.

Semuanya bermula saat saya sedang menunggu pesanan makanan saya disiapkan. Jika anda pernah ke Cilegon dan mampir ke rumah makan Asmawi, nah disitulah saat itu saya berada. Anda bisa memesan berbagai macam jenis sate. Mulai dari sate ayam, kambing, bebek, sapi atau cumi. Tak ketinggalan pula berbagai jenis sop yang sangat menggugah selera. Saya merekomedasikan sop iga sapi yang rasanya 'mak nyus'.

Kembali ke cerita pampers. Di sebelah Asmawi terdapat sebuah swalayan berinisial I. Saat menunggu pesanan makanan tersebut, sebuah pesan singkat dari seorang teman masuk : "An nitip KIRANTI (utk yg pas dtg bln) 1. Tq". Dari pesan singkat tersebut dan iklan di televisi, anda pasti tahu apa itu KIRANTI. Setelah celingak-celinguk beberapa saat mencari produk minuman kesehatan khusus wanita tersebut, saya pun menanyakan dimana produk tersebut berada. Ternyata produk tersebut memang terdiri dari beberapa varian. Pantas saja teman saya tadi memberikan penjelasan tambahan tentang varian mana yang harus dibeli. Saat mengantri pun tiba. Saat sedang berbaris di antrian, sebuah pesan singkat masuk : " An, kirantine 2.tq". Saya pun balik kanan maju jalan, mengambil satu botol lagi dan tentu saja harus memulai lagi antrian dari baris paling belakang.

Sesampainya di depan kasir.
Kasir : "Selamat malam Pak. Ada lagi yang diperlukan?"
Saya : "Sudah semuanya"
Kasir : Memeriksa dan menginput harga belanjaan saya (beberapa makanan kecil & pesanan teman saya tadi). "Pampers-nya gak sekalian, Pak?"
Saya : "Hmm". Berpikir sebentar. "Oh nggak. Ini aja." Sambil senyum-senyum. Pasti yang dimaksud pampers bukanlah popok bayi.
Kasir : Menyebutkan sejumlah uang yang harus saya bayar, memasukkan belanjaan. " Terima kasih. Selamat berbelanja kembali."

Hebatnya otak manusia. Tanpa memberikan informasi yang lengkap, kasir swalayan tersebut tahu barang apa yang kemungkinan saya butuhkan untuk 'menemani' produk minuman kesehatan khusus wanita yang saya beli. Mungkin karena kasir tersebut perempuan. Dan saya pun tahu apa yang dimaksud dengan 'pampers'. Anda tahu kan 'pampers' yang dimaksud oleh kasir swalayan tersebut?

2 comments:

Anonymous said...

kalo ponakan gw yang masih kecil si an menyebutnya dengan "pampers mama" hwehehe...

Anonymous said...

kyakakaka...kasirnya ternyata cukup mengerti demi menganggap dirimu seorang pria yang mengerti kebutuhan wanita An :)

Btw, Pampers bikin varian produk untuk dewasa ya?