Thursday, March 09, 2006

Panggung [Part 1]

Lagi suka dengan istilah 'panggung' setelah membaca beberapa halaman sebuah buku bagaimana menciptakan sebuah tokoh fiktif. Meskipun belum selesai membaca, tapi cukup mendapat gambaran tentang bagaimana cara pembaca berpikir tentang suatu tokoh dan bagaimana juga pembaca menyimpulkan suatu tokoh dari berbagai aktifitas yang terkait dengan tokoh tersebut. Kurang lebih seperti membaca sebuah buku psikologi bagaimana cara menilai kepribadian orang.

Kembali ke masalah panggung dan buku tadi. Saat menulis (lebih khusus saat membuat fiksi), seseorang bisa menjadi pelaku sekaligus sutradara. Penulis bisa menjadi orang yang terlibat di cerita tersebut atau juga berdiri berjarak dengan mengendalikan cerita yang dia buat. Saat berdiri di atas panggung ia bisa berbicara apa saja yang dia pikir ataupun menjadi sutradara yang hanya duduk di kursi sutradara sambil memegang skrip cerita. Nah semacam tersadar setelah membaca buku Stephen King on Writing, seseorang menulis cerita berdasarkan sebagian karakter yang dia punya. Jadi benar kalau kita bisa menebak pikiran orang dari cerita yang dia buat apalagi dari tulisan serius. Coba baca Little Prince (karangan sapa ya, pokoknya orang Prancis lah, susah nyebut namanya ^-^) kemudian bandingkan dengan kehidupan nyatanya. Mirip-mirip meski pakai simbol.

Nah kembali ke panggung lagi. (Kalau anda membaca tulisan di atas akan sedikit banyak tidak nyambung dengan tulisan selanjutnya, biasa penyakit kemana-mana dulu, gak bisa fokus...).

Apakah anda pandai 'membuat' panggung. Atau kalau istilah di atas, anda lebih banyak menjadi sutradara dalam suatu cerita daripada menjadi pelaku. Atau anda sering menjadi pelaku yang dapat mempengaruhi dramawan lain. Saya perjelas, apakah anda sering menjadikan orang lain perantara untuk mencapai tujuan anda atau sering mempengaruhi seseorang untuk melakukan sesuatu untuk kepentingan anda. Atau lebih jelas lagi anda termasuk orang yang manipulatif. Hati-hati anda bisa tergolong seorang psikopat (Ini menurut sebuah tulisan lho...) Lebih lengkapnya mungkin akan ditulis di lain kesempatan karena keterbatasan kondisi fisik saat menulis ini. Tunggu saja.

--Setelah kuliah beruntun 3 jam yang isinya hanya mendengarkan...-

8 comments:

Trian Hendro A. said...

Apakah anda pandai 'membuat' panggung?

pertanyaan ini dijawab oleh max Weber. menurutnya, manusia pada dasarnya suka menciptakan panggung-panggung dan memainkan banyak peran disana. manusia punya banyak sikap dan tindakan di banyak panggung-nya yang juga banyak.

the Tea Maker said...

panggung: bagian belakang tubuh (bahasa inggris: back).
hehe..ngaco bgt!

the Tea Maker said...

panggung: bagian belakang tubuh (bahasa inggris: back).
hehe..ngaco bgt!

Aulia said...

sepakat ama trian ha. setiap kita ada di panggung. panggung sandiwara (judul lagu...). setiap kita punya peran, punya panggung, bisa byk bs dikit. yang paling 'nyebelin' tuh orang yg bikin panggung untuk kepentingannya sendiri (kalo tujuannya bagus sih g masalah, nah kalo jahat...). kan gak mau dimanfaattin buat sesuatu yang jahat.... dah dimanfaatin, jahat lagi, dah bego, jahat pula (hehehehe..)

Awan Diga Aristo said...

Assalamu'alaikum...
salam kenal!!
mau ngundang2 nih, tgl 18 Maret 2006 ini ada kopdar IMB, kumpul di gerbang ganesha jam setengah 8... diharap kedatangannya... ga jauh2 dari kampus kan?? :p
wassalam

Adit-bram said...

bagaimana jika kita memilih sebagai penonton..apakah sebagai penonton itu juga salah satu peran dalam lingkup panggung yang lebih luas...???jikalau memang begitu,panggung yang paling luasnya apaan donk.. hehehe..ane ngarang banget ye..punten

Aulia said...

emang bisa ya sekedar jadi penonton? bisa jadi kita penonton yang disuruh orang lain buat nonton dan kita malah ditonton orang lain. hehehe muter2

Adit-bram said...

halah....lingkaran depil gini (kalo kata orang sunda)