Sunday, June 11, 2006

Selaksa Makna Lagi dari Pangeran Kecil

Entah berapa kali membaca buku Little Prince karangan Antoine de Saint Exupery dan setiap membacanya pasti menemukan sesuatu yang baru dari cerita yang ditulisnya itu. Mungkin benar bahwa di dalam cerita itu bertebaran begitu banyak teka-teki yang mungkin tidak bisa langsung dipahami dalam sekali baca. Mungkin itulah yang terjadi pada saya. Saat pertama kali membaca, kesan yang timbul cuma 'ooh, begitu ya ceritanya'. Begitu membaca kali kedua, ketiga, keempat dan seterusnya semakin banyak hal baru yang berhasil ditangkap. Mungkin seperti mendapat jawaban dari teka-teki yang ada. Mungkin juga hanya rasa 'sok tahu' yang muncul dari saya, seorang pembaca yang masih bego.

Tetapi melihat latar belakang penulis, saya mulai sedikit banyak mengerti 'makna' di balik cerita yang ia tulis. Di cerita yang menurut seorang teman saya cukup menjelek-jelekkan orang dewasa itu, saya cukup banyak menangkap pesan yang coba ia sampaikan lewat novel ini.

Satu hal yang sangat saya rasakan dan begitu mengena ketika terakhir kali saya baca dan ketika mencoba browsing ke Wikipedia, ternyata Wikipedia merasakan hal yang sama hehehe. Saya mencoba mengutip tulisan tentang Little Prince dari Wikipedia (yang bahasa Inggris lebih ngena soalnya :D) :
"On ne voit bien qu'avec le cœur, l'essentiel est invisible pour les yeux" (You only see rightly with the heart, what matters is invisible to the eyes)
"You become responsible, forever, for what you have tamed"
"It is the time you have wasted for your rose that makes your rose so important".
Tiga kalimat itu diucapkan oleh rubah saat bertemu dengan Pangeran kecil. Tentang maknanya mungkin semua orang akan merasakan hal yang berbeda meskipun mirip.

Aku mungkin sama seperti ribuan rubah yang lain dan mungkin kau seperti ribuan anak kecil yang lain. Tetapi jika kau menjinakkan aku, maka kau akan menjadi unik bagiku. Mungkin seperti itulah yang diucapkan rubah kepada Pangeran Kecil (tentu saja redaksinya tidak persis sama). Satu lagi yang dirasakan Pangeran Kecil. Saat pertama kali melihat ribuan mawar di taman, ia melihat bahwa ribuan mawar itu sama dengan mawarnya yang ada di planet tempat asalnya. Tetapi setelah beberapa lama, ia menyadari bahwa mawar yang ia punyai itu tidak sama dengan mawar lain yang ada di manapun. Intinya, mawar yang ia miliki adalah unik, baginya.

Saat mencoba memasuki kehidupan orang lain lebih dalam, maka bersiap-siaplah untuk terluka lebih dalam juga saat kehilangannya. Paling tidak itulah yang pernah saya rasakan saat kehilangan seseorang yang begitu berarti bagi saya. Tapi saya rasa ada harga yang pantas untuk tiap sesuatu. Begitu juga saat kita mencoba memasuki kehidupan orang lain lebih dalam. Mungkin tidak perlu jauh-jauh berbicara. Mungkin mulai dari keluarga kita masing-masing.

Dulu saya dekat sekali dengan ayah saya (kata ibu saya, dulu pas masih muda, mirip banget dengan saya). Setiap kali mendapat marah dari ibu, selalu lari ke ayah yang notabene sangat sabar. Sangat sabar juga saat menghadapi kemarahan ibu versus kenakalan saya. Yang jelas saya sangat kehilangan beliau ketika beliau tidak lagi merasakan sakit dalam usia yang masih relatif muda. I miss u dad.

Pernah juga menangis karena 'kehilangan' seorang sahabat dekat. Cukup dekat, karena itu sangat sakit.

Tapi saya rasa jangan terlalu memikirkan rasa sakit yang timbul karena perpisahan. Karena perpisahan adalah sesuatu yang pasti terjadi. Anda hanya perlu menyiapkan hati. Nikmati saja saat-saat bersama orang yang anda 'jinakkan' atau bersama orang-orang yang 'menjinakkan' anda (Maaf kalau bahasa yang dipakai terkesan tidak baik, agak sulit mencari terjemahan kata 'tame' yang enak dibaca). Nikmati saja dunia anda yang semakin berwarna dengan dunia orang-orang yang ada di sekitar anda. Cerap setiap keindahan yang bertebaran di sekitar anda dan anda akan semakin indah. Selamat menjinakkan ^ ^.

4 comments:

Anonymous said...

wah an, ternyata kamu suka baca buku berkali kali..
atau emang udah ga ada buku yang dibaca? :p

setuju, kita memang dituntut untuk memahami, bukan minta dipahami..walaupun berat. apalagi kalo masuk ke kehidupan orang lain...

Anonymous said...

Cuma buku-buku tertentu aja kok Yan. Karena aku pikir kita akan membaca dan mendapat sesuatu yang berbeda dengan membaca lagi buku yang (meskipun) sama.

Stok yang harus dibaca sih banyak. Apalagi kalo lagi jaman2 TA kayak gini hehehe.

Sepakat ama Trian.

nobody said...

sedih buku Pangeran Kecil ku hilang, pdhl pengen baca lgi :( banyak kata" yg bermakna disitu. paling suka waktu dia heran knpa org menanam seribu mawar, pdhl bisa mdpatkan keindahan mawar hanya pda satu mawar saja. trus juga waktu dia menyarankan ketika mata tak lg dapt melihat maka gunakan mata hati..

Unknown said...

IYa banyak kata-kata bermakna, sampai aku catat. Pdhal waktu itu aku pertama baca masih kelas 5 SD. Masih ingat gambar gurun pasir? sama sumur ?
Ah, buku yg indah..